Memancing ikan terutama ikan mas pasti membutuhkan umpan yang sangat tepat, jitu, dan ampuh agar si ikan mas dapat dipancing atau ditangkap dengan mudah. Namun membuat umpan yang berkualitas terbaik membutuhkan banyak bahan, dan pastinya anda sedikit merasa repot untuk mencri bahan-bahn pembuat umpan tersebut. Namun kini sekarang sudah ada varian baru seperti umpan siap pakai atau sudah jadi yaitu umpan ikan mas cap jempol yang sudah terkenal di masyarakat luas Indonesia. Umpan ikan mas jempol ini cocok digunakan bagi anda yang tidak perlu susah dan repot membuat umpan ikan mas yang jitu dan ampuh. Dengan umpan ikan mas cap jempol ini anda bisa langsung menggunakannya dengan cara diseduh atau ditambahkan air panas secukupnya lalu jika ingin ditambahkan bahan yang lain juga boleh, misalnya kuning telor bebek atau essen ikan. Namun jika anda ingin menggunakannya secara original, tidak masalah karena umpan cap jempol ini sudah memiliki tingkat keamisan dan aroma wangi yang sangat pekat dan tinggi.
Beberapa Jenis Umpan Ikan Mas Cap Jempol
Umpan ikan mas cap jempol ini dibagi menjadi dua jenis yaitu umpan ikan mas cap jempol amis dan wangi. Biasanya umpan cap jempol yang amis digunakan pada kolam ikan yang airnya berwarna coklat keruh. Sedangkan umpan cap jempol yang wangi digunakan pada kolam ikan yang airnya berwarna hijau keruh. Dengan kedua umpan cap jempol tersebut dipastikan bahwa si ikan mas akan mudah ditangkap. Umpan ikan mas cap jempol ini sangatlah berharga murah mulai dari 30 ribu sampai 100 ribu. Masing-masing daerah berbeda-beda harga dan jenisnya. Namun jika anda ingin mendapatkan umpan ikan mas cap jempol yang berkualitas terbaik sebaiknya anda membelinya di toko khusus yang menjual umpan ikan dan peralatan memancing. Dengan anda membeli di toko umpan ikan mas yang resmi maka akan mendapatkan kualitas terbaik di kelasnya.
Demikian penjelasan mengenai umpan ikan mas cap jempol yang sudah dijelaskan di atas, semoga dapat bermanfaat bagi anda para hobi pemancing khususnya ikan mas.
Memancing secara luas adalah :
Suatu kegiatan tentang menangkap ikan yang bisa merupakan pekerjaan, hobi, olahraga luar ruang (outdoor) atau kegiatan di pinggir atau di tengah danau, laut, sungai dan perairan lainnya dengan target seekor ikan dengan berbagai jenis. Atau bisa juga sebagai kegiatan menangkap ikan atau hewan air tanpa alat atau dengan menggunakan sebuah alat oleh seorang dengan menggunakan tangan atau beberapa alat pemancing.
Namun dalam praktik dan dari hasil buruannya, tidak semua kegiatan memancing ikan selalu membuahkan hasil seekor ikan, memancing ikan dapat juga diartikan tidak saja untuk menangkap ikan namun juga kodok, penyu, ikan, cumi-cumi, gurita, bahkan ikan paus.
Memancing dalam arti menangkap ikan sudah dikenal oleh peradaban manusia sejak zaman dahulu sekitar 10.000 tahun yang lalu. Hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan arkeologi pada goa-goa tua di Eropah bahwa aktivitas penangkapan ikan sudah ada sejak dulu dengan ditemukannya tulang-belulang, mata kail dan gambar serta lukisan pada zaman batu di dalam goa-goa tersebut.
Teknik menangkap ikan mulai beragam pada masa Neolitik sekitar 4.000 - 8.000 tahun yang lalu yang kemudian berkembang menjadi teknik yang lebih modern dan masih dipakai hingga saat ini. Begitu pula dengan cara pengolahan ikan hasil tangkapan, saat ini cara tersebut masih dilakukan dengan teknik yang sama misal pengawetan ikan dengan menggarami atau dengan cara pengasapan.
Menangkap ikan dengan tangan dapat dilakukan pada perairan dangkal seperti di sungai kecil. Pengertian menangkap ikan dengan tangan menjadi meluas dalam istilah memancing yaitu tanpa menggunakan tongkat pancing (joran) tetapi tetap menggunakan rol pancing dan senar atau biasa disebut mancing tangan.
Saat mancing di laut, menangkap ikan dengan cara ini kerap digunakan untuk jenis memancing dasar laut (bottom fishing). Di Inggris dan Amerika menangkap ikan trout dan ikan salem di sungai-sungai berair dangkal dapat dilakukan dengan tangan (trout tickling).
Pada perairan laut mengumpulkan kerang dengan menggunakan tangan dapat dilakukan dengan cara menyelam. Sekian pejelasan sedikit dari saya mohon maaf apabila masih banyak kekuragan dan terimakasih kepada sumber- sumber yang saya ambil dari web atau bloger lainya.
Namun dalam praktik dan dari hasil buruannya, tidak semua kegiatan memancing ikan selalu membuahkan hasil seekor ikan, memancing ikan dapat juga diartikan tidak saja untuk menangkap ikan namun juga kodok, penyu, ikan, cumi-cumi, gurita, bahkan ikan paus.
Sejarah Memancing
Memancing dalam arti menangkap ikan sudah dikenal oleh peradaban manusia sejak zaman dahulu sekitar 10.000 tahun yang lalu. Hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan arkeologi pada goa-goa tua di Eropah bahwa aktivitas penangkapan ikan sudah ada sejak dulu dengan ditemukannya tulang-belulang, mata kail dan gambar serta lukisan pada zaman batu di dalam goa-goa tersebut.
Teknik menangkap ikan mulai beragam pada masa Neolitik sekitar 4.000 - 8.000 tahun yang lalu yang kemudian berkembang menjadi teknik yang lebih modern dan masih dipakai hingga saat ini. Begitu pula dengan cara pengolahan ikan hasil tangkapan, saat ini cara tersebut masih dilakukan dengan teknik yang sama misal pengawetan ikan dengan menggarami atau dengan cara pengasapan.
Menangkap ikan dengan tangan dapat dilakukan pada perairan dangkal seperti di sungai kecil. Pengertian menangkap ikan dengan tangan menjadi meluas dalam istilah memancing yaitu tanpa menggunakan tongkat pancing (joran) tetapi tetap menggunakan rol pancing dan senar atau biasa disebut mancing tangan.
Saat mancing di laut, menangkap ikan dengan cara ini kerap digunakan untuk jenis memancing dasar laut (bottom fishing). Di Inggris dan Amerika menangkap ikan trout dan ikan salem di sungai-sungai berair dangkal dapat dilakukan dengan tangan (trout tickling).
Pada perairan laut mengumpulkan kerang dengan menggunakan tangan dapat dilakukan dengan cara menyelam. Sekian pejelasan sedikit dari saya mohon maaf apabila masih banyak kekuragan dan terimakasih kepada sumber- sumber yang saya ambil dari web atau bloger lainya.