Pada saat ini ternak jangkrik sudah menjadi usaha yang banyak di lakukan masyarakat indonesia, hal ini disebabkan banyaknya permintaan pasar oleh para peternak burung kicau, reptil dan ikan akan jangkrik sebagai bahan pakan hewan peliharaan mereka. Bahkan saat ini sudah banyak produk produk yang menggunakan bahan utama jangkrik sebagai bahan baku utama produknya.
Untuk saat ini ternak jangkrik dalam skala besar masih jarang kita temukan, hal di disebabkan masyarakat menganggap bahwa ternak jangkrik merupakan usaha sampingan. Namun jika kita serius di dalam bidang budidaya jangkrik maka tidak akan mustahil kita bisa menghasilkan uang yang cukup menggiurkan dan menjadi sumber usaha utama anda. Hal ini harus didukung dengan menegamen budidaya yang tepat dan pemasaran yang sesuai dengan target.
Beternak jangkrik bukan hal yang sulit dan tidak membutuhkan modal yang cukup besar. Anda hanya cukup membutuhkan lahan yang cukup luas dan tidak terkena kontak langsung dari sinar matahari dan hujan. Pakan yang digunakan untuk beternak jangkrik juga cukup mudah di dapat yaitu daun daun muda.
Jangkrik memiliki nama ilmiah Gryllus sp dan termasuk ke dalam keluarga Gryllidae. Ada lebih 1000 spesies jangkrik yang hidup di dataran asia dan lebih dari 50 spesies jangkrik yang hidup di daerah tanah indonesia. Pada umumnya jangkrik yang di ternakkan oleh masyarakat indonesia berjenis Gryllus Mitratus dan Gryllus Testaclus, selain kedua jenis jangkrik tersebut ada beberapa jenis jangkrik yang dipelihara sebagai tujuan hewan aduan atau penyaluran hoby.
Jangkrik adalah serangga pemakan tumbuhan atau herbivora. Di lingkungan habitat asli hewan ini sering memakan tumbuhan hijau dan daun daun muda. Untuk budidaya jangkrik anda cukup memberikan sayuran hajau sebagai pakan utama hewan jangkrik ini seperti daun singkong, daun sawi, selada dan daun hijau lainya. Untuk lebih jelasnya cara beternak jangkrik lebih baik anda simak penjelasan berikut ini.
Proses Persiapan Media Kandang Jangkrik
Untuk membuat kandang jangkrik tidak terlalu sulit. Anda cukup membutuhkan beberapa buah triplek atau papan dan tiang. Sebaiknya kandang jangkrik tidak terkena langsung ke tanah agar menjaga kandang tetap kering dan tidak mudah lapuk.Bentuk kandang jangkrik berbentuk persegi atau seperti peti dengan ukuran sesuai dengan selera anda. Buat pintu untuk proses pemanenan jangkrik dan sedikit lobang untuk pentilasi udara. Berikut proses pembuatan kandang jangkrik :
Kandang jangkrik terbuat dari triplek atau papan dengan ukuran panjang 1 meter, lebar 50 cm, dan tinggi 50 cm
Tutup semua sudut, celah dan lubang yang terlihat menggunakan dempul atau lem, agar benih jangkrik yang baru menetas tidak bisa keluar dari kandang. Hal ini dikarenakan mengingat ukuran benih jangkrik sangat kecil dan halus.
Buat pintu yang bisa di buka dan ditutup dengan ukuran 20 x 20 cm, hal ini untuk memudahkan proses pemberian pakan dan proses pemanenan nantinya.
Pada bagian samping kandang di beri lobang sebagai tempat saluran keluar masuk udara kedalam kandang. Hal ini sangat penting karena jangkrik sangat membutuhkan udara segar untuk hidup. Udara yang terlalu panas di dalam kandang bisa mengakibatkan jangkrik mati.
Pada bagian sisi samping kandang di buat pegangan untuk memudahkan kandang di angkat dan di pindahkan.
Pada bagian sisi dalam kandang diberi plastik bening dan direkatkan dengan isolasi dengan lebar 15 sampai 20 cm dari bagian atas kandang. Ini berfungsi untuk mencegah jangkrik naik ke permukaan kandang dan melarikan diri.
Letakkan mangkung yang berisi air, atau minyak makan di bawah keempat kaki kandang. Hal ini berfungsi untuk mencegah serangga pengganggu masuk kedalam kandang. Seperti semut, kecoa, dll
Untuk meminimalisir tempat tumpuk kandang jangkrik maksimal tiga tingkat. Tempat kandang jangkrik sebaiknya diletakkan di tempat teduh tidak terkena langsung dari sinar matahari dan hujan. Sebaiknya kandang jangkrik jauh dari kebisingan hal ini di karenakan jangkrik mudah mengalami stres atau depresi.
Proses Persiapan Benih Jangkrik
Jenis jangkrik yang biasa di budidayakan oleh para peternak jangkrik adalah jenis jangkrik Gryllus Mitratus dan Gryllus Testaclus. Indukan jangkrik ini bisa di peroleh di toko penjual pakan ternak atau di tangkap di alam liar. Indukan jangkrik yang bagus sebaiknya ditangkap langsung di alam hal ini dikarenakan jangkrik yang di tangkap langsung dari alam lebih agresif dan tidak sakit.Selain kedua jenis jangkrik di atas jenis jangkrik yang lain juga masih bisa di ternakkan namun perkembangan jangkrik Gryllus Mitratus dan Gryllus Testaclus lebih cepat di bandingkan jenis jangkrik lainya.
Ciri fisik iduk jangkrik yang baik memiliki antena yang panjang, tidak memiliki cacat fisik pada tubuh jangkrik, agresif atau liar dan warna tubuh mengkilap. Sebaiknya jangan memilih jangkrik yang disaat di tangkap atau di pegang mengeluarkan cairan dari mulut atau lobang anusnya.
Ciri fisik induk jangkrik jantan yang baik mampu mengeluarkan suara derikan yang cukup keras, sayap dan punggungnya kasar dan bergelombang. Untuk indukan betina yang baik memiliki antena kecil di ekor sebanyak tiga buah dan yang berada di tengah merupakan antena ovipositor yang memiliki ukuran yang berbeda dari ukuran antena yang berada di samping kiri dan kanan.
Perbedaan jangkrik betina dan jantan dapat di lihat dari bagian belakang dekat dengan anus. Jangkrik betina memiliki tiga antena di mana bagian tengah antena merupakan ovipositor sedangkan jangkrik jantan hanya memiliki 2 bagian antena dan tidak memiliki ovipositor.
Proses Ternak Jangkrik
Agar budidaya jangkrik sukses sebaiknya anda selalu menjaga kandang jangkrik agar terhindar dari hama pengganggu dan kelembapan kandang. Suhu yang terlalu panas bisa mengakibatkan jangkrik dehidrasi dan mati, untuk menjaga kandang tetap lembab sebaiknya lakukan penyemprotan menggunakan air di dalam dan sekitar kandang.Hama yang sering menyerang jangkrik adalah kecoa, tikus, semut, laba laba dan lain sebagainya. Kurangnya makanan didalam kandang dan padatnya populasi jangkrik di dalam kandang juga bisa mengakibatkan jangkrik menjadi kanibal atau memakan sesama jangkrik yang ada di kandang.
Proses Pengawinan Jangkrik
Indukan jangkrik harus baik dan sesuai seperi yang saya jelaskan sebelumnya. Untuk menghasilkan benih jangkrik yang bagus sebaiknya indukan jangkrik harus sejenis, apabila indukan jangkrik berbeda jenis maka proses pengawinan jangkrik tidak akan berhasil.Didalam proses perkawinan jangkrik sebaiknya anda memasukkan 10 ekor indukan betina dan 2 ekor indukan jantan di dalam satu kandang. Kandang yang akan di gunakan untuk proses perkawinan jangkrik harus bisa semirip mungkin dengan tempat tinggal jangkrik di alam bebas hal ini bisa dilakukan dengan cara melapisi dingding kandang dengan tanah liat dan didalam kandang di beri daun kering atau sisa potongan kayu (sekam)
Sediakan pasir atau tanah kering didalam wadah mangkuk atau wadah lain lalu letakkan di dalam kandang. Pasir tersebut digunakan sebagai tempat media jangkrik bertelur. Disaat proses perkawinan jangrik jantan akan mengeluarkan bunyi terus menerus untuk memikat betina, betina yang tertarik dengan pejantan akan dibuahi oleh jangkrik jantan.
Disaat proses perkawinan sebaiknya anda harus memperhatikan pakan indukan jangkrik karena indukan jangkrik yang kekurangan makanan akan agresif dan saling menyerang satu sama lain. Perhatikan kondisi kandang dan jaga selalu agar bersih, buang sisa makanan di dalam kandang setiap hari agar pakan tidak membusuk di dalam kandang.
Proses Penetasan Telur Jangkrik
Pada umumnya telur jangkrik akan menetas setelah berumur 10 hari ini dihitung sejak indukan jantan membuahi indukan betina. Telur yang masih baru dikeluarkan akan bewarna bening dan lama kelamaan akan menjadi warna kecoklatan. Telur yang sudah di keluarkan sebaiknya langsung di pisahkan dan di pindahkan ke kandang pembesaran jangkrik hal ini untuk menghindari indukan jangkrik memangsa anakan jangkrik. Selama masa penetasan dan pembesaran jangkrik menuju dewasa anda harus menjaga suhu didalam kandang dengan cara menyemprotkan air ke dalam kandang.Proses Pemberian Makanan Jangkrik
Jangkrik yang baru menetas dan berumur 1 sampai 10 hari sebaiknya di beri pelet atau pakan ayam yang terbuat dari kedelai, beras dan jagung kering.Jangkrik yang sudah beranjak dewasa atau sudah berumur di atas 10 hari anda bisa memberikan dedaunan segar seperti daun sawi, seledri, daun singkong, kol dan lain sebagainya. Untuk menambah nutrisi jangkrik anda bisa memberi seliangan pakan dengan singkong, ubi atau mentimun.
Proses Perawatan dan Pemanenan Jangkrik
Proses perawatan jangkrik cukup mudah anda cukup selalu menjaga kondisi kandang tetap dingin dan sejuk dengan cara menyemprotkan air kedalam dan sekitar kandang atau dengan cara menutup bagan atas kandang dengan karung goni yang basah. Selain itu kebersihan kandang juga harus di perhatikan, buang selalu sisa makanan jangkrik untuk menjaga kandang tetap bersih.Proses prmanenan jangkrik dapat di lakukan setelah jangkrik berumur 1 bulan. Hal ini di hitung sejak jangkrik menetas.
Demikian sedikit penjelasan saya tentang cara Coba Ternak Jangkrik Sebagai Usaha Sampingan Yang Banyak Di Minati Masyarakat semoga apa yang saya tulis di artikel ini dapat di praktekkan dan mampu menghasilkan pundi pundi uang. Apabila anda memiliki pertanyaan atau ada penjelasan yang kurang mengerti silahkan berkomentar di kolom yang di bawah ini.
Terima kasih…!!! Selamat mencoba.
Memancing secara luas adalah :
Suatu kegiatan tentang menangkap ikan yang bisa merupakan pekerjaan, hobi, olahraga luar ruang (outdoor) atau kegiatan di pinggir atau di tengah danau, laut, sungai dan perairan lainnya dengan target seekor ikan dengan berbagai jenis. Atau bisa juga sebagai kegiatan menangkap ikan atau hewan air tanpa alat atau dengan menggunakan sebuah alat oleh seorang dengan menggunakan tangan atau beberapa alat pemancing.
Namun dalam praktik dan dari hasil buruannya, tidak semua kegiatan memancing ikan selalu membuahkan hasil seekor ikan, memancing ikan dapat juga diartikan tidak saja untuk menangkap ikan namun juga kodok, penyu, ikan, cumi-cumi, gurita, bahkan ikan paus.
Memancing dalam arti menangkap ikan sudah dikenal oleh peradaban manusia sejak zaman dahulu sekitar 10.000 tahun yang lalu. Hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan arkeologi pada goa-goa tua di Eropah bahwa aktivitas penangkapan ikan sudah ada sejak dulu dengan ditemukannya tulang-belulang, mata kail dan gambar serta lukisan pada zaman batu di dalam goa-goa tersebut.
Teknik menangkap ikan mulai beragam pada masa Neolitik sekitar 4.000 - 8.000 tahun yang lalu yang kemudian berkembang menjadi teknik yang lebih modern dan masih dipakai hingga saat ini. Begitu pula dengan cara pengolahan ikan hasil tangkapan, saat ini cara tersebut masih dilakukan dengan teknik yang sama misal pengawetan ikan dengan menggarami atau dengan cara pengasapan.
Menangkap ikan dengan tangan dapat dilakukan pada perairan dangkal seperti di sungai kecil. Pengertian menangkap ikan dengan tangan menjadi meluas dalam istilah memancing yaitu tanpa menggunakan tongkat pancing (joran) tetapi tetap menggunakan rol pancing dan senar atau biasa disebut mancing tangan.
Saat mancing di laut, menangkap ikan dengan cara ini kerap digunakan untuk jenis memancing dasar laut (bottom fishing). Di Inggris dan Amerika menangkap ikan trout dan ikan salem di sungai-sungai berair dangkal dapat dilakukan dengan tangan (trout tickling).
Pada perairan laut mengumpulkan kerang dengan menggunakan tangan dapat dilakukan dengan cara menyelam. Sekian pejelasan sedikit dari saya mohon maaf apabila masih banyak kekuragan dan terimakasih kepada sumber- sumber yang saya ambil dari web atau bloger lainya.
Namun dalam praktik dan dari hasil buruannya, tidak semua kegiatan memancing ikan selalu membuahkan hasil seekor ikan, memancing ikan dapat juga diartikan tidak saja untuk menangkap ikan namun juga kodok, penyu, ikan, cumi-cumi, gurita, bahkan ikan paus.
Sejarah Memancing
Memancing dalam arti menangkap ikan sudah dikenal oleh peradaban manusia sejak zaman dahulu sekitar 10.000 tahun yang lalu. Hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan arkeologi pada goa-goa tua di Eropah bahwa aktivitas penangkapan ikan sudah ada sejak dulu dengan ditemukannya tulang-belulang, mata kail dan gambar serta lukisan pada zaman batu di dalam goa-goa tersebut.
Teknik menangkap ikan mulai beragam pada masa Neolitik sekitar 4.000 - 8.000 tahun yang lalu yang kemudian berkembang menjadi teknik yang lebih modern dan masih dipakai hingga saat ini. Begitu pula dengan cara pengolahan ikan hasil tangkapan, saat ini cara tersebut masih dilakukan dengan teknik yang sama misal pengawetan ikan dengan menggarami atau dengan cara pengasapan.
Menangkap ikan dengan tangan dapat dilakukan pada perairan dangkal seperti di sungai kecil. Pengertian menangkap ikan dengan tangan menjadi meluas dalam istilah memancing yaitu tanpa menggunakan tongkat pancing (joran) tetapi tetap menggunakan rol pancing dan senar atau biasa disebut mancing tangan.
Saat mancing di laut, menangkap ikan dengan cara ini kerap digunakan untuk jenis memancing dasar laut (bottom fishing). Di Inggris dan Amerika menangkap ikan trout dan ikan salem di sungai-sungai berair dangkal dapat dilakukan dengan tangan (trout tickling).
Pada perairan laut mengumpulkan kerang dengan menggunakan tangan dapat dilakukan dengan cara menyelam. Sekian pejelasan sedikit dari saya mohon maaf apabila masih banyak kekuragan dan terimakasih kepada sumber- sumber yang saya ambil dari web atau bloger lainya.