Pemahaman yang baik terhadap kondisi cuaca adalah salah satu faktor penting dalam memancing ikan mas. Umpan ikan mas musim hujan harus dibedakan dengan umpan yang digunakan pada musim kemarau. Pada musim hujan, arus air lebih deras sedangkan pada saat kemarau aus air cenderung lebih diam. Jadi, pada saat musim hujan, buatlah umpan yang memiliki tekstur kekentalan yang padat.
Bahan Umpan Ikan Mas Musim Hujan
Membuat umpan ikan mas musim hujan bukanlah sesuatu yang sulit, karena bahan-bahan yang dibutuhkan juga dapat ditemui dengan mudah di sekitar kita. Beberapa bahan tersebut yaitu pelet ikan mas, keju, kroto, susu bubuk warna putih, telur bebek 4 butir, ubi jalar dua ons, ikan pindang tongkol dua ons, santan kelapa, mie goreng rasa ayam bawang, serta essen nangka.
Cara Membuat Umpan Ikan Mas Musim Hujan
Ada beberapa langkah yang harus dilakukan dalam membuat umpan yaitu dengan membuat tepung dari mie instan. Blender halus mie instan rrasa ayam bawang dengan ditambahkan pelet ikan mas. Jika tepung yang diperoleh masih kurang halus, maka gunakan saringan untuk menyaring tepung. Kukuslah ubi jalar dan ikan tongkol hingga memiliki tekstur yang pas, sementara kelapa parut direbus agar mampu menghasilkan minyak. Setelah dikukus, haluskan ubi jalar dan pisahkan antara tulang dengan daging ikan tongkol, buang pula bagian daging yang hitam. Goreng menggunakan minyak hasil rebusan santan kelapa/kelapa parut, lalu hancurkan.
Telur bebek yang sudah direbus ambil bagian kuningnya saja. Sedangkan keju cukup untuk diparut. Campurkan tepung mie dan pelet dengan ubi yang telah dihancurkan, aduk merata. Tambahkan tongkol yag sudah dihancurkan, baru tambahkan kuning telur, keju yang sudah halus, serta essen kelapa. Aduk selama beberapa saat agar semua bahan tercampur sempurna. Setelah adonan siap digunakan, tambahkanlah umpan ikan mas musim hujan dengan kroto.
Memancing secara luas adalah :
Suatu kegiatan tentang menangkap ikan yang bisa merupakan pekerjaan, hobi, olahraga luar ruang (outdoor) atau kegiatan di pinggir atau di tengah danau, laut, sungai dan perairan lainnya dengan target seekor ikan dengan berbagai jenis. Atau bisa juga sebagai kegiatan menangkap ikan atau hewan air tanpa alat atau dengan menggunakan sebuah alat oleh seorang dengan menggunakan tangan atau beberapa alat pemancing.
Namun dalam praktik dan dari hasil buruannya, tidak semua kegiatan memancing ikan selalu membuahkan hasil seekor ikan, memancing ikan dapat juga diartikan tidak saja untuk menangkap ikan namun juga kodok, penyu, ikan, cumi-cumi, gurita, bahkan ikan paus.
Memancing dalam arti menangkap ikan sudah dikenal oleh peradaban manusia sejak zaman dahulu sekitar 10.000 tahun yang lalu. Hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan arkeologi pada goa-goa tua di Eropah bahwa aktivitas penangkapan ikan sudah ada sejak dulu dengan ditemukannya tulang-belulang, mata kail dan gambar serta lukisan pada zaman batu di dalam goa-goa tersebut.
Teknik menangkap ikan mulai beragam pada masa Neolitik sekitar 4.000 - 8.000 tahun yang lalu yang kemudian berkembang menjadi teknik yang lebih modern dan masih dipakai hingga saat ini. Begitu pula dengan cara pengolahan ikan hasil tangkapan, saat ini cara tersebut masih dilakukan dengan teknik yang sama misal pengawetan ikan dengan menggarami atau dengan cara pengasapan.
Menangkap ikan dengan tangan dapat dilakukan pada perairan dangkal seperti di sungai kecil. Pengertian menangkap ikan dengan tangan menjadi meluas dalam istilah memancing yaitu tanpa menggunakan tongkat pancing (joran) tetapi tetap menggunakan rol pancing dan senar atau biasa disebut mancing tangan.
Saat mancing di laut, menangkap ikan dengan cara ini kerap digunakan untuk jenis memancing dasar laut (bottom fishing). Di Inggris dan Amerika menangkap ikan trout dan ikan salem di sungai-sungai berair dangkal dapat dilakukan dengan tangan (trout tickling).
Pada perairan laut mengumpulkan kerang dengan menggunakan tangan dapat dilakukan dengan cara menyelam. Sekian pejelasan sedikit dari saya mohon maaf apabila masih banyak kekuragan dan terimakasih kepada sumber- sumber yang saya ambil dari web atau bloger lainya.
Namun dalam praktik dan dari hasil buruannya, tidak semua kegiatan memancing ikan selalu membuahkan hasil seekor ikan, memancing ikan dapat juga diartikan tidak saja untuk menangkap ikan namun juga kodok, penyu, ikan, cumi-cumi, gurita, bahkan ikan paus.
Sejarah Memancing
Memancing dalam arti menangkap ikan sudah dikenal oleh peradaban manusia sejak zaman dahulu sekitar 10.000 tahun yang lalu. Hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan arkeologi pada goa-goa tua di Eropah bahwa aktivitas penangkapan ikan sudah ada sejak dulu dengan ditemukannya tulang-belulang, mata kail dan gambar serta lukisan pada zaman batu di dalam goa-goa tersebut.
Teknik menangkap ikan mulai beragam pada masa Neolitik sekitar 4.000 - 8.000 tahun yang lalu yang kemudian berkembang menjadi teknik yang lebih modern dan masih dipakai hingga saat ini. Begitu pula dengan cara pengolahan ikan hasil tangkapan, saat ini cara tersebut masih dilakukan dengan teknik yang sama misal pengawetan ikan dengan menggarami atau dengan cara pengasapan.
Menangkap ikan dengan tangan dapat dilakukan pada perairan dangkal seperti di sungai kecil. Pengertian menangkap ikan dengan tangan menjadi meluas dalam istilah memancing yaitu tanpa menggunakan tongkat pancing (joran) tetapi tetap menggunakan rol pancing dan senar atau biasa disebut mancing tangan.
Saat mancing di laut, menangkap ikan dengan cara ini kerap digunakan untuk jenis memancing dasar laut (bottom fishing). Di Inggris dan Amerika menangkap ikan trout dan ikan salem di sungai-sungai berair dangkal dapat dilakukan dengan tangan (trout tickling).
Pada perairan laut mengumpulkan kerang dengan menggunakan tangan dapat dilakukan dengan cara menyelam. Sekian pejelasan sedikit dari saya mohon maaf apabila masih banyak kekuragan dan terimakasih kepada sumber- sumber yang saya ambil dari web atau bloger lainya.