Ikan mas adalah ikan yang peredarannya hampir terdapat di semua daerah di Indonesia. Ikan ini menjadi primadona hampir pada semua kalangan masyarakat karena rasanya yang khas. Oleh karena itu, ikan ini banyak dicari oleh pemancing dan banyak dibudayakan di berbagai daerah. Bagi anda yang gemar memancing ikan mas, maka umpan ikan mas campuran jagung adalah salah satu alternatif yang dapat anda pilih jika ingin memperoleh ikan yang diinginkan. Bahan dan cara pembuatannya mudah untuk dilakukan.
Membuat Umpan Ikan Mas Campuran Jagung
Ada banyak bahan dari alam yang dapat digunakan untuk membuat umpan untuk ikan mas, mulai dari jagung, ubi jalar, belut, hingga ikan mas. Membuat umpan ikan mas campuran jagung memerlukan bahan-bahan yang lain untuk menjadi pelengkap. Beberapa bahan tersebut yaitu satu kaleng ikan sarden kemasan sedang, belut 2 ons, ubi jalar ½ kg, telur ayam/bebek dua butir, pelet udang, serta telur semut rang-rang atau kroto. Jagung yang digunakan adalah jagung yang masih muda.
Proses pembuatan umpan ikan mas dari jagung diawali dengan mengukus jagung muda serta ubi jalar hingga empuk. Belut dikukus secara terpisah. Kukuslah jagung muda dan ubi jalar tersebut hingga menjadi empuk, kemudian hancurkan dengan cara diblender maupun ditumbuk. Sedangkan untuk belut, setelah dikukus ambill bagian dagingnya saja, buang semua duri yang melekat di tubuhnya karena daging harus dilumatkan untuk kemudian dengan campuran jagung dan ubi jalar. Kocok telur terlebbih dahulu sebelum dicampurkan dengan bahan yang sudah jadi, setelah itu tambahkan pula sarden dan uleni hingga merata. Setelah semua bahan tercampur, perkuat tekstur adonan menggunakan pelet udang.
Penggunaan kroto yaitu pada saat umpan sudah dibuat bulatan kecil dan gelindingkan pada kroto agar menempel. Membuat umpan ikan mas campuran jagung adalah salah satu alternatif yang dapat anda lakukan agar memperoleh banyak ikan.
Memancing secara luas adalah :
Suatu kegiatan tentang menangkap ikan yang bisa merupakan pekerjaan, hobi, olahraga luar ruang (outdoor) atau kegiatan di pinggir atau di tengah danau, laut, sungai dan perairan lainnya dengan target seekor ikan dengan berbagai jenis. Atau bisa juga sebagai kegiatan menangkap ikan atau hewan air tanpa alat atau dengan menggunakan sebuah alat oleh seorang dengan menggunakan tangan atau beberapa alat pemancing.
Namun dalam praktik dan dari hasil buruannya, tidak semua kegiatan memancing ikan selalu membuahkan hasil seekor ikan, memancing ikan dapat juga diartikan tidak saja untuk menangkap ikan namun juga kodok, penyu, ikan, cumi-cumi, gurita, bahkan ikan paus.
Memancing dalam arti menangkap ikan sudah dikenal oleh peradaban manusia sejak zaman dahulu sekitar 10.000 tahun yang lalu. Hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan arkeologi pada goa-goa tua di Eropah bahwa aktivitas penangkapan ikan sudah ada sejak dulu dengan ditemukannya tulang-belulang, mata kail dan gambar serta lukisan pada zaman batu di dalam goa-goa tersebut.
Teknik menangkap ikan mulai beragam pada masa Neolitik sekitar 4.000 - 8.000 tahun yang lalu yang kemudian berkembang menjadi teknik yang lebih modern dan masih dipakai hingga saat ini. Begitu pula dengan cara pengolahan ikan hasil tangkapan, saat ini cara tersebut masih dilakukan dengan teknik yang sama misal pengawetan ikan dengan menggarami atau dengan cara pengasapan.
Menangkap ikan dengan tangan dapat dilakukan pada perairan dangkal seperti di sungai kecil. Pengertian menangkap ikan dengan tangan menjadi meluas dalam istilah memancing yaitu tanpa menggunakan tongkat pancing (joran) tetapi tetap menggunakan rol pancing dan senar atau biasa disebut mancing tangan.
Saat mancing di laut, menangkap ikan dengan cara ini kerap digunakan untuk jenis memancing dasar laut (bottom fishing). Di Inggris dan Amerika menangkap ikan trout dan ikan salem di sungai-sungai berair dangkal dapat dilakukan dengan tangan (trout tickling).
Pada perairan laut mengumpulkan kerang dengan menggunakan tangan dapat dilakukan dengan cara menyelam. Sekian pejelasan sedikit dari saya mohon maaf apabila masih banyak kekuragan dan terimakasih kepada sumber- sumber yang saya ambil dari web atau bloger lainya.
Namun dalam praktik dan dari hasil buruannya, tidak semua kegiatan memancing ikan selalu membuahkan hasil seekor ikan, memancing ikan dapat juga diartikan tidak saja untuk menangkap ikan namun juga kodok, penyu, ikan, cumi-cumi, gurita, bahkan ikan paus.
Sejarah Memancing
Memancing dalam arti menangkap ikan sudah dikenal oleh peradaban manusia sejak zaman dahulu sekitar 10.000 tahun yang lalu. Hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan arkeologi pada goa-goa tua di Eropah bahwa aktivitas penangkapan ikan sudah ada sejak dulu dengan ditemukannya tulang-belulang, mata kail dan gambar serta lukisan pada zaman batu di dalam goa-goa tersebut.
Teknik menangkap ikan mulai beragam pada masa Neolitik sekitar 4.000 - 8.000 tahun yang lalu yang kemudian berkembang menjadi teknik yang lebih modern dan masih dipakai hingga saat ini. Begitu pula dengan cara pengolahan ikan hasil tangkapan, saat ini cara tersebut masih dilakukan dengan teknik yang sama misal pengawetan ikan dengan menggarami atau dengan cara pengasapan.
Menangkap ikan dengan tangan dapat dilakukan pada perairan dangkal seperti di sungai kecil. Pengertian menangkap ikan dengan tangan menjadi meluas dalam istilah memancing yaitu tanpa menggunakan tongkat pancing (joran) tetapi tetap menggunakan rol pancing dan senar atau biasa disebut mancing tangan.
Saat mancing di laut, menangkap ikan dengan cara ini kerap digunakan untuk jenis memancing dasar laut (bottom fishing). Di Inggris dan Amerika menangkap ikan trout dan ikan salem di sungai-sungai berair dangkal dapat dilakukan dengan tangan (trout tickling).
Pada perairan laut mengumpulkan kerang dengan menggunakan tangan dapat dilakukan dengan cara menyelam. Sekian pejelasan sedikit dari saya mohon maaf apabila masih banyak kekuragan dan terimakasih kepada sumber- sumber yang saya ambil dari web atau bloger lainya.