Salah satu ikan legend yang menguasai air tawar yaitu Sibarow atau biasa di sebut ikan hampala salah satu spesies ikan yang sangat asyik untuk di casting. Ikan bermulut besar dengan rahang yang kokoh dan memiliki garis hitam ditubuhnya ini terkenal memiliki tenaga kuat serta perenang cepat , sifatnya yang liar inilah banyak mencuri perhatian para angler untuk menikmati tenaganya. Lalu para pancinger memakai lure / spoon untuk mengelabui dan memburu hampala dan menikmati sensasi tarikanya yang ..gimana gitu..
Di alam liar tabiat sibarow ini hidup berkembang biak dengan berburu ikan kecil dan udang sungai, banyak cara untuk berburu si predator air tawar ini yaitu dengan casting memakai minow atau spoon , atau juga dengan umpan udang hidup atau ikan2 kecil seperti : wader , cencen dan ikan2 putih air tawar lainya yang kita temukan di sekitar.
Beberapa tahun yang lalu seorang teman mengajak kami (mancing alam liar) memancing si sebarow di sebuah tempat / sungai terpencil di masih di daerah kab.langkat .
Awalnya sesampai di lokasi sangat sulit untuk menemukan di lubuk mana ikan ini berada karena spot air yang agak tenang dan begitu banyaknya spot2 yang berpotensi , karena masih jauh dari perkampungan warga juga.
Bagaimana caranya kita mengetahui dimana keberadaan si predator ini bersembunyi .
Navigator atau teman yang mengajak tadi lalu membuka ransel yang di bawanya lalu mengeluarkan sisa ampas kelapa yang telah di campurnya dgn sedikit racun udang, santai aja udang ngak akan mati hanya membuat mabuk ucapnya sambil menaburkan ampas kelapa tadi di atas sebuah lubuk yang lumayan dalam dan sedikit berarus.
Terus kita ngapain nih..?tanya kami
Udah nyantai aja dulu sambil merokok katanya, kira2 habis dua batang rokok, apa yang terjadi selanjutnya, terlihat udang udang sungai mulai fly dan mabok ampas kelapa .Lubuk yang tadi tidak kelihatan sibarownya kini mulai berpesta menyambar udang tadi kami pun tidak menyia nyiakan waktu untuk casting dengan lure atau micro spoon dilihat dari kebiasaan hidupnya sibarow lebih cepat menyambar umpan mikro spoon yang berkilat di dalam air semakin cuaca panas. kilatan2 dari mikro spoon semakin membuat om barow tambah bernapsu..wkwkwk
Memancing secara luas adalah :
Namun dalam praktik dan dari hasil buruannya, tidak semua kegiatan memancing ikan selalu membuahkan hasil seekor ikan, memancing ikan dapat juga diartikan tidak saja untuk menangkap ikan namun juga kodok, penyu, ikan, cumi-cumi, gurita, bahkan ikan paus.
Sejarah Memancing
Memancing dalam arti menangkap ikan sudah dikenal oleh peradaban manusia sejak zaman dahulu sekitar 10.000 tahun yang lalu. Hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan arkeologi pada goa-goa tua di Eropah bahwa aktivitas penangkapan ikan sudah ada sejak dulu dengan ditemukannya tulang-belulang, mata kail dan gambar serta lukisan pada zaman batu di dalam goa-goa tersebut.
Teknik menangkap ikan mulai beragam pada masa Neolitik sekitar 4.000 - 8.000 tahun yang lalu yang kemudian berkembang menjadi teknik yang lebih modern dan masih dipakai hingga saat ini. Begitu pula dengan cara pengolahan ikan hasil tangkapan, saat ini cara tersebut masih dilakukan dengan teknik yang sama misal pengawetan ikan dengan menggarami atau dengan cara pengasapan.
Menangkap ikan dengan tangan dapat dilakukan pada perairan dangkal seperti di sungai kecil. Pengertian menangkap ikan dengan tangan menjadi meluas dalam istilah memancing yaitu tanpa menggunakan tongkat pancing (joran) tetapi tetap menggunakan rol pancing dan senar atau biasa disebut mancing tangan.
Saat mancing di laut, menangkap ikan dengan cara ini kerap digunakan untuk jenis memancing dasar laut (bottom fishing). Di Inggris dan Amerika menangkap ikan trout dan ikan salem di sungai-sungai berair dangkal dapat dilakukan dengan tangan (trout tickling).
Pada perairan laut mengumpulkan kerang dengan menggunakan tangan dapat dilakukan dengan cara menyelam. Sekian pejelasan sedikit dari saya mohon maaf apabila masih banyak kekuragan dan terimakasih kepada sumber- sumber yang saya ambil dari web atau bloger lainya.