Ikan Wader merupakan ikan air tawar yang banyak ditemukan di sungai kecil, persaeahan, saluran irigasi maupun sungai besar. Dibeberapa daerah ikan wader mempunyai sebutan yang berbeda-beda. Misalnya orang betawi menyebutnya ikan cere, ikan paray sebutan ikan wader oleh orang Sunda, di sumatera disebut ikan pantau dan ikan seluang di kalimantan, sedangkan orang jawa menyebutnya ikan wader ijo, ikan gotor dan ikan tompok dua.
Habitat yang disukai ikan wader yaitu aliran air yang deras dengan kondisi air yang masih jernih, dengan babatuan disekitarnya karena ikan wader mencari makan berupa hewan kecil yang hidup disekitar bebatuan. Ikan wader dewasa tumbuh hanya sekitar 4 sampai 5 jari saja, namun ikan ini tetap menjadi target para pemancing karena tarikannya yang kuat. Meski ukurannya yang tergolong kecil namun dengan bentuk tubuhnya yang memanjang dan merupakan perenang cepat, ikan wader akan membuat pemancing kewalahan.
Sebelum memancing ikan wader di alam liar kalian wajib mempersiapkan peralatan, umpan serta teknik untuk mancing ikan wader sesuai spot atau lokasi mancing.
1. Peralatan/Piranti (Joran, Senar, Kail) untuk mancing ikan wader.
Dalam memilih piranti tidak boleh di anggap remeh. Meskipun ikan wader tergolong ikan yang gampang dipancing namun sebaiknya gunakan piranti yang pas agar sensasi saat memancing lebih terasa. Untuk pemilihan joran kalian bisa menggunakan joran dengan panjang antara 120 - 150 cm dengan tingkat kelenturan yang tinggi. Namun apabila kalian menemukan spot yang sulit dijangkau kalian bisa gunakan joran lebih panjang.
Dalam memilih senar juga tidak kalah penting. Untuk sungai atau spot dengan arus deras dan kedalaman sekitar 1 meter disarankan menggunakan senar dengan ukuran 1.5 lbs - 2.5 lbs. Namun jika spot berupa rawa, kolam, atau danau dengan air yang tenang gunakan ukuran 0.5 lbs - 1 lbs.
Selain joran dan senar ada satu lagi piranti yang perlu perlakuan khusus yaitu pemilihan kail. Ukuran mulut ikan wader yang kecil harus disesuaikan dengan kail juga. Dalam menentukan ukuran kail sebaiknya gunakan kail no. 0.1 sampai no. 0.8.
2. Teknik atau cara mancing ikan wader liar di sungai, rawa atau danau
Kebiasaan ikan wader mencari makan di dasar sungai. Maka dari itu teknik paling jitu untuk mancing ikan wader yaitu teknik glosor dimana umpan berada diujung dan dibawah pemberat serta tanpa menggunakan pelampung. Namun apabila spot dangkal dan kurang dari 1 meter sebaiknya gunakan pelampung. Tapi tetap gunakan pelampung ukuran kecil agar terlihat saat umpan disambar ikan wader.
Dalam menyambar umpan ikan wader akan langsung dibawa di santap. Biarpun bentuk tubuhnya yang kecil namun saat memakan umpan terlihat seperti ikan babon. Berbeda sekali dengan ikan mas dan ikan nila, yang saat menyantap umpan dengan pelan dan hati-hati.
3. Umpan Jitu Mancing Ikan Wader Di Alam Liar
Hal paling utama saat akan mancing tentu saja umpan. Kenapa?? Karena umpan yang jitu dan ampuh akan lebih menarik ikan untuk menyambarnya. Inilah beberapa umpan yang jitu untuk mancing ikan wader di sungai maupun danau.
- Cacing Sawah
- Cacing Merah
- Rayap Karet
- Rayap Bambu
- Larva Buah Nangka
- Ulat Batu
- Cacing Kawat
- Laron
- Kecoa
Selain umpan alami diatas kalian juga bisa menggunakan umpan racikan. Inilah beberapa umpan racikan yang juga ampuh untuk mancing ikan wader.
1. Mie Instant + Sari Buah (essen rasa buah)
Cara membuatnya :
Tumbuk mie instant sampai halus lalu rebus mie instant setelah matang tambahkan 3 tetes essen kedalam adonan lalu ratakan. Kemudian bentuk bulat kecil-kecil, umpanpun siap digunakan.
2. Umpan Ikan Wader 2
Bahan :
- Jagung muda
- Mentega
- Perangsang Ikan
- Kinoy kristal
Cara membuatnya :
Parut jagung muda lalu kukus sampai matang dan mengeras lalu tambahkan perangsang. Bila adonan masih kurang keras tambahkan kinoy kristal secukupnya. Setelah tekstur adonan dirasa cukup bentuk sesuai keinginan. Umpan ini mampu bertahan hingga 4 jam.
Sekian tips dan umpan memancing ikan wader liar di sungai, danau maupun rawa. Semoga artikel tersebut dapat bermanfaat.
Memancing secara luas adalah :
Namun dalam praktik dan dari hasil buruannya, tidak semua kegiatan memancing ikan selalu membuahkan hasil seekor ikan, memancing ikan dapat juga diartikan tidak saja untuk menangkap ikan namun juga kodok, penyu, ikan, cumi-cumi, gurita, bahkan ikan paus.
Sejarah Memancing
Memancing dalam arti menangkap ikan sudah dikenal oleh peradaban manusia sejak zaman dahulu sekitar 10.000 tahun yang lalu. Hal ini terbukti dari peninggalan-peninggalan arkeologi pada goa-goa tua di Eropah bahwa aktivitas penangkapan ikan sudah ada sejak dulu dengan ditemukannya tulang-belulang, mata kail dan gambar serta lukisan pada zaman batu di dalam goa-goa tersebut.
Teknik menangkap ikan mulai beragam pada masa Neolitik sekitar 4.000 - 8.000 tahun yang lalu yang kemudian berkembang menjadi teknik yang lebih modern dan masih dipakai hingga saat ini. Begitu pula dengan cara pengolahan ikan hasil tangkapan, saat ini cara tersebut masih dilakukan dengan teknik yang sama misal pengawetan ikan dengan menggarami atau dengan cara pengasapan.
Menangkap ikan dengan tangan dapat dilakukan pada perairan dangkal seperti di sungai kecil. Pengertian menangkap ikan dengan tangan menjadi meluas dalam istilah memancing yaitu tanpa menggunakan tongkat pancing (joran) tetapi tetap menggunakan rol pancing dan senar atau biasa disebut mancing tangan.
Saat mancing di laut, menangkap ikan dengan cara ini kerap digunakan untuk jenis memancing dasar laut (bottom fishing). Di Inggris dan Amerika menangkap ikan trout dan ikan salem di sungai-sungai berair dangkal dapat dilakukan dengan tangan (trout tickling).
Pada perairan laut mengumpulkan kerang dengan menggunakan tangan dapat dilakukan dengan cara menyelam. Sekian pejelasan sedikit dari saya mohon maaf apabila masih banyak kekuragan dan terimakasih kepada sumber- sumber yang saya ambil dari web atau bloger lainya.